Perbadaan
metabolisme aerobik dan anaerabik
:
1. Metabolisme
aerobik membutuhkan oksigen sedangkan metabolisme anaerobik tidak.
2. Metabolisme
anaerobik tidak dapat dilanjutkan tanpa batas, sebaliknya aerobik dapat terus
selamanya, hanya dalam kondisi teoritis.
3. Karbohidrat,
lemak, dan protein digunakan sebagai sumber metabolisme aerobik sementara hanya
kerbohidrat yang terlibat untuk metabolisme anaerobik.
4. Merabolisme
aerobik melibatkan intensitas kegiatan rendah sampai sedang, sekarang
metabolisme aerobik hanya melihatkan kegiatan intensitas tinggi.
5. Metabolisme
anaerobik berlangsung disitoplasma sel sementara metabolisme aerobik terjadi
pada mitokondria.
6. Metabolisme
aerobik akan berlangsung menghasilkan lebih banyak energi dari pada metabolisme
anaerobik jika jumlah yang sama substrat adalah sama.
7. Glikolisis
adalah jalur metabolisme anaerobik, sedangkan siklus asam sitrat dan ranttai
transpor elektron adalah jalur metabolisme aerobik.
8. Metabolisme
aerobik berkontribusi lebih sekitar 90% untuk penyedian energi sementara
metabolisme anaerobik kurang kontribusi
9. Produk
akhir metabolisme anaerobikadalah asam laktat sedangkan metabolisme aerobik
adalah karbodioksida dan air.
10. Produk akhir metabolism aerobic adalah 34 molekul
ATP,air,dan karbon dioksida.
11. Piruvat direduksi menjadi laktat selama glikolisis
anaerobik sedangkan selama glikolisis aerobic piruvat oksidasi menjadi asetil
koenzim A(asetil-CoA).
ATP merupakan suatu komponen kompleks yang tersusun
atas suatu komponen adenosin dan tiga komponen phosphate. ATP trsimpan dalam
otot rangka dalam jumlah yang sangat terbatas agar supaya kontraksi otot tetap berlangsung
maka ATP harus segera disintesis kembali.
1. ATP-PC
(Sistem Phagen)
ATP dibentuk cepat agar
otot dapat berkontraksi berulang-ulang dengan cepat dan kuat. Pembentuka
kembali ATP ( resintesisATP )diperlukan energienergi tersebut berasal dari PC
(Phospho Creatine) terdapat dalam otot. ATP-PC sudah tersimpan dalam otot
kedunya dapat memberikan energi yang cukup dalm kerja fisik mksimal yang
ilakukan pada waktu 5-10 detik. Substanti tersebut segera dibentuk kembali
setelah 30detik. Sumber energi ini sudah terbentuk sekitar 70% tetapi untuk
mencapai 100% diperlukan 2-3 menit. Contoh kegiatannya joging bolak
balik dengan waktu yang telak ditentukan.
2. Glikolisi
anaerobik
Dalam proses ini
diperlukan reaksi yang lebih panjang dari pada sistem phospagen karena
glikolisi menghasilkan asam laktat sehingga pembentukan energi maksimal dalam
waktu 45-60 detik menimbulkan akumulasi asam laktat. Apabila glikolisis
anaerobik ini terus berlangsung maka pH akan menjadi sangat rendah sehingga
menyebabkan atlet tidak dapat meneruskan aktivitasnya. Semua olahraga
memerlukan kecepatan dan menggunakan sistem phosphagen dan sistem asam laktat.
Contohnya sprint 400 meter, lompat jauh, sit-up, angkat beban, pull-up, dan
sebagainya.
3. Glikolisis
aerobik
Aerobik tidak memerlukan ketahanan
yang cepat pembentukan ATP terjadi dengan metabolisme aerobik. Apabila cukup
oksigen apabila 1 mole glukosa dipecah secara sempurna menjadi CO2
(karbodioksida) dan H2O (air) serta mengeluarkan energi yang cukup untuk
resitensis 3 mole ATP. Reaksi aerobik ini terjadi didalam mitokondria.
Contohnya: jogging, bersepeda, jalan santai, senam earobik dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment