BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
B.
Rumusan
masalah
1.
Apa yang
dimaksud dengan taktik?
2.
Bagaimana
tahap-tahap melatih taktik?
3.
Apa metode
latihan taktik
C.
Tujuan
1.
Agar dapat
menambah ilmu pengetahuan tentang melatih taktik
2.
Sebagai pedoman
seorang pelatih
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Taktik
Menurut
Nossek (1983) yang dikutip oleh Djoko Pekik Irianto (2002: 90), taktik sebagai
pengaturan rencana perjuangan yang pasti untuk mencapai keberhasilan dalam
pertandingan.
Menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 90), taktik adalah siasat
atau akal yang digunakan pada saat bertanding untuk mencari kemenangan secara
sportif. Taktik selalu berubah-ubah disesuaikan dengan lawan yang dihadapi dan
kemampuan timnya.
Taktik adalah
suatu siasat atau pola pikir tentang bagaimana menerapkan teknik-teknik yang
telah dikuasai didalam bermain untuk menyerang lawan secara sportif guna
mencari kemenangan. Atau dengan kata lain taktik adalah siasat yang dipakai
untuk menembus pertahanan lawan secara sportif sesuai dengan kemampuan yang
telah dimilikinya.
B.
Jenis –
Jenis Taktik dalam Olahraga:
1.
Defense/bertahan.
2.
Transisi dari
bertahan menuju menyerang.
3.
Offense/penyerangan.
4.
Transisi dari
menyerang menuju bertahan.
Menurut Djoko Pekik Irianto (2002:
90), jenis taktik dalam olahraga sebagai berikut :
a)
taktik perorangan, siasat yang dilakukan seorang
pemain
b)
Taktik beregu, siasat yang dilakukan beberapa
pemain
c)
Taktik tim, siasat yang dilakukan secara kolektif oleh
pemain dalam satu tim
d)
Taktik penyerangan, usaha untuk memenangkan
pertandingan secara ofensif
e)
Taktik beregu, usaha untuk menghindari kekalahan
dengan cara defensif
Sedangkan menurut Sucipto, dkk
(2000: 43), berdasarkan penggunaannya, taktik dibedakan menjadi :
a.
Taktik individu
Taktik individu diterapkan oleh individu atau pemain dalam menghadapi situasi-situasi dalam permainan, seperti :
Taktik individu diterapkan oleh individu atau pemain dalam menghadapi situasi-situasi dalam permainan, seperti :
a) Mengambil inisiatif
kapan bola harus ditendang, dikontrol, dilindungi, diumpan, digiring, dan
dikeluarkan dari lapangan permainan
b) Mengambil
inisiatif kemana bola akan diumpan pada saat dilakukannya tendangan gawang,
tendangan sudut, tendangan bebas langsung/tidak langsung, dan lemparan ke
dalam
b.
Taktik unit
Taktik unit diterapkan oleh tiap-tiap unit permainan (belakang, tengah, dan depan) dalam menghadapi situasi-situasi dalam permainan seperti :
Taktik unit diterapkan oleh tiap-tiap unit permainan (belakang, tengah, dan depan) dalam menghadapi situasi-situasi dalam permainan seperti :
a) Mengambil
inisiatif dalam mengambil tendangan penjuru.
b) Mengambil
inisiatif untuk menjebak offside pada lawan
c) Mengambil
inisiatif untuk melakukan tipuan-tipuan pada waktu dilakukannya tendangan bebas
langsung/tidak langsung
c.
Taktik beregu
Taktik beregu diterapkan oleh regu/tim dalam menghadapi situasi-situasi dalam permainan, seperti :
Taktik beregu diterapkan oleh regu/tim dalam menghadapi situasi-situasi dalam permainan, seperti :
a) Mengambil
inisiatif untuk memancing lawan supaya memperlambat tempo permainan atau
mempercepat tempo permainan.
b) Mengambil
inisiatif untuk memancing lawan supaya naik/tidak menarik mundur di daerah
pertahanan.
c) Mengambil
inisiatif untuk mengubah pola permainan pada saat unggul atau pada saat
ketinggalan skor.
C.
Ciri-cirinya
1.
Mengembangkan
daya nalar, kreatif dan pengambil keputusan yang tepat.
2.
Menganalisis
kesiapan fisik, teknik dan mental agar lawan melakukan apa yang dikehendaki.
3.
Mencari kemenangan
secara efektif dan efisien
4.
Memantapkan
mental juara.
5.
Mengantisipasi
kekuatan dan kelemahan lawan.
D.
Tahap
melakukan taktik
Ada empat
tahapan melakukan taktik yakni :
1. Tahap persepsi (percaption)
Persepsi merupakan hasil pengawasan pada waktu
pertandingan berlangsung persessi memperluas konsentrasi pengamatan lawan
dangan tindakan-tindakan lain yang berhubungan dengan tempat atau posissi dan
pasanganya.Konsentrasi sangat di perlukan pada tahap ini sebab sebelum
mengambil tindakan seseorang atlet harus mengamati kinerja lawan dan kondisi
lingkunganya.
2. Tahap analisis (Analysis)
Analisisis di lakukan terhadap gerakan-gerakan yang di
peroleh dari pengamatan pada tahap persepsi .Analisis yang benar merupakan
syarat pemecahan yang berhasil terhadap pelaksanakan tugas-tugas bertaktik yang
tepat.
Hal tersebut tergantung kepada daya fikir, proses
mental, maka seorang atlet di tuntutmemiliki intelegensi yang cukup. sebab
dalam waktu yang singkat harus mampu menganalisis dan segera mememcahkan masalah
dalam pertandingan.
3. Tahap
penyalesaian secara mental ( mental solution)
Tahap ini di lakukan berdasarkan hasil pengamatan dan
analisis terhadap situasi pertandingan. Tujuan mental solution yaitu untuk
menentukan cara pemecahan yang paling efisisen, dengan memperhitungkan
resiko yangb terjadi.
4. Tahap
penyelesaian motoris ( moto solution)
Pemecahan secara motorik merupakan langkah akhir dari
melakukan taktik, keberhasilan pada tahap ini sangat di tentukan oleh
keterampilan yang di miliki oleh etlet.jika psda tahap atlet ini gagal maka,
yang bersangkutan harus melakukan evaluasi untuk selanjutnya melakukan tahap
taktik pada situasi yang lain.Tahapan bertaktik di lakukan dalam waktu sangat
singkat situasi yang selalu berubah.
Maka faktor pengalaman bertanding akan sangat
menentukan keberhasilan memilih taktik. Tidak jarang seorang yangkalah secara
fisik dan namun mampu memenagka pertandingan oleh karena ia mampu
menerapkan taktik yang sangat jitu.
E.
Metode
latihan taktik
1.
Petunjuk
teoritik
Petujuk teoritik berkaitan dengan dengan pemberian
pengetahuan tentang ke giatan olahraga yang relavan dengan taktik, di
ajarkan sesuai dengan peraturan permainan dan pertandingan, terutama taktik
khusus yang berkaitan dengan cabang olahraga tersebut.
Dengan demikian seorang olahragawan memiliki kesempata
untuk mempelajari lawan, dapat menyasusuwaikan dengan situasi iklim dan
lapangan yang di pakai dan lainya.
Berbagai pendukung yang dapat di manfaatkan antara
lain :
a.
Optik
b.
Seketsa
c.
Papan magnetik
d.
Filem dan
e.
Rekaman vidio.
2.
Pengetahuan
praktis
Latihan akan melengkapi ke seluruhan penampilan
ketrampilan secara progresif yang di mulai dari intruksi dari teoristik yang
sederhana ke yang komplek, dari yang sudah ke yang sudah mengetahui atu yang
belum dan yang panting ke yang kurang penting.
Metode pelatihan pengetahuan praktis ada dua cara
yakni :
a.
Kombinasi
latihan taktik dan pengembangan taktik.
Cara ini di lakukan serempak,misalnya latihan teknik
passing atas dan smash dalam bola voli di kerjakan bersamaan dengan taktik
3-2-1.
b.
Latihan taktik
secara konplek
Cara ini dilakukan dengan memperbanyak kesempatan
melakukan taktik dengan tanpa mengabaikan taknik, misalnya dalam situasi
seorang pemain atau tim harus segera mengambil tindakan berdasarkan teknik atau
taktik lawan.
Selain dengan metode tersebut latihan taktik perlu di
tunjang melalui proses sosial, berlatih, bekerjasama, memahami tugas dan
tanggung jawabnya, memahami kemampuan sendiri, kawan maupun lawan. dengan cara
tersebut pegembangan kemampuan taktik akan bekerja secara optimal.
Taktik merupakan salah satu unsur/komponen yang
menentukan pencapaian prestasi dalam kegiatan pembinaan olah raga prestasi dan
latihan dengan tujuan untuk beradaptasi dengan situasi-situasi tertentu dalam
pertandingan/kompetisi serta untuk melakukan tugas mandiri dan atau tim/regu
.perbuatan (aksi) taktik di kelompokan ke dalam tiga fase yang menentukan semua
isi/materi latihan taktik.
Fase pertama :
persepsi dan analisisi situasi pertandingan. Di sini
yang berperan adalah kualitas dari pengamatan, selain itu tergantung dari
pengalaman, konsentrasi, keadaan elemen kondisi fisik dan teknik pandangan
Fese kedua :
pemecahan
tugas-tugas teknik khusus secara nasional.untuk mencari tugas-tugas teknik
secara optimal harus mempertimbngkan kekuatan dan kelemahan pihak lawan baik
secara individual maupun tim.
Fese ketiga :
pemecahan
motorik dari tugas taktik. penemuan pemecahan motorik merupakan suatu pekerjaan
yang sulit karenamelibatkan kemampun daya fikir.kemampuan fisik dan kemampuan
taknik. kemampuan tersebut adalah merupakan hasil dari pengamatan dan analisis
sertaproses berfikir yang intensip.
Petujukan-petunjuk yang mendasar untuk pembinaan dan latihan teknik
relatif sulit di temukan karena tidak saling terkait dengan aksi-aksi taktik di
seluruh cabang olahraga. Tujuan taktik menurut.
a. Untuk memeperoleh
pengetahuan-pengetahuan taktik,
b. Untuk mendapatkan
ketrepilan-ketrampilan taktik,
c. Untuk mendapatkan kemampuan
takti.
Pegetahuan-pengetahuan
taktik disini adalah pemahaman peratura-peraturan partandingan dan
ketentuan-ketentuan pertandingan, selain itu, termasuk pengetahuan-pengetahuan
dasar taktik seperti pengertian tongkat pada lari estafet pengertian posisisi
enam dalam permainan bola volly. Aksi taktik tidak bisa di lakukan secara
efektik apabila tidak di lakukan dangan tidak di dukung oleh pemahaman pelatih
atau atlit terhadap peraturan dan ketentuan-ketentuan permainan dan
pertandingan. Dasar-dasar pengetahuan taktik sebaiknya di berikan kepada atlet
pemula dan pada pembinaan tingkat dasar.
Ketrampilan-ketrampilan taktik merupakan proses aksi/tindakan motorik yang di
pelajari melalui latihan dan juga melalui elemen otomatisasi dan gerakan. Dalam
kaitan ini ketrampilan taktik identik dengan ketrampilan motorik atau
ketrampilan olahraga.
Yang termasuk dalam ketrampilan takti di sini adalah aksi-aksi taktik
dalam bentuk rangkaian- rangkaian permainan, pergantian temo pada balap sepeda,
atau ketrampilan-ketrampilan gerakan yang di gunakan saat bertemu dengan mitra
tanding (sparingg partner).
Sedangkan kemampuan taktik merupakan hasil pemahaman konsep atau
rencanataktik yang sudah di latih secaraberulang-ulang dan direalisasikan dalam
bentuk taktik secara efektif dalam pertandingan/kompetisi. Seorang atlet
mempergunakan kemampuan taktiknya apabila dia dalam keadaan siap untuk
menetapkan kemampuan-kemampuan motoriknya, ketrampilan motori, pengethuan
taktik dan ketrampilan taktiknya dalam situasi pertandingan yang sebenarnya
secara efektif.
Pembinaan dan latihan merupakan suatu proses mengumpulkan
pengalaman-pengalaman yang panjang, proses pembentukan secara sadar dan proses
pengembangan kepribadian. Taktik dikembangkan secara bersamaan dengan taktik
dan kondisi fisik, dan sangat tergatung dari kedua komponen tersebut. Oleh
karena itu, di dalam pembinaan tingkat dasar perlu di berikan
pengetahuan-pengetahuan taktik seperti krtentuan-ketentuan pertandingan dan
peraturan-peraturan permainan.
Untuk mempelajari dan meningkatkan kemampuan tindakan taktik dalam proses
pembinaan dan latihan taktik telah menyusun stimulus-stimulus latihan taktik
dan terstuktur dan berfariasi sebagai berikut :
1. Memberikan bimbingan sistematis
terhadap perhatian dan konsentrasi
2. Penerimaan
informasi yang sangat penting dari lingkungan, kemudian menyusun dan
memprosesnya.
3. Penyusunan suatu
perencanaan aksi secara rasional melalui pertimbangan situasi dan pertimbangan
peluang yang dimiliki seta perkembangan situasi yang memungkinkan.
4. Melakukan aksi yang sesuai dan
melakukan adaptasi situasi yang berubah.
5. Refleksi dan
aksi yang di selesaikan, menilai, dan mengkritik setiap langkah-langkah aksi
secara persial dan menyeluruh.
Faktor penentu keberhasilan pembinaan taktik
Lahirnya seorang juara tidak dapat terlepas dari
peranan pelatih. Atlit dengan bakat pembawaannya merupakan modal dasar lahirnya
seorang juara. Persaingan ketat dalam olahraga dewasa ini telah melibatkan para
ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu. Sehingga untuk dapat memenangkan
pertandingan tidaklah cukup bermodalkan bakat saja dan mutlak diperlukan
bantuan dari berbagai disiplin ilmu dan pelatih adalah pemegang utamanya. Bakat
sebagaimana telah disinggungkan dimuka merupakan variabel yang memungkinkan
seseorang atlit mencapai prestasi tinggi dalam cabang olahraga tertentu. Bakat
individu tidak akan berkembang apabila tidak diberi kesempatan berkembang.
Dengan hanya memiliki bakat individu tidak akan berkembang mencapai prestasi puncak
apabila tidak diberi perlakuan-perlakuan secara intensif dan benar. Sesuai
teori konvergensi perkembangan individu akan ditentukan oleh faktor perlakuan
swerta pengaruh-pengaruh dari luar.
Penampilan seorang atlit dapat ditinjau dari 4 dimensial:
1.
Dimensi
kesegaran jasmani
2.
Dimensi
keterampilan
3.
Dimensi bakat
pembawaan fisik
4.
Dimensi
psikologi
Maka dari itu seorang pelatih harus memperhatikan ke 4 hal tersebut, dan
memerlukan kerjasama dengan ilmuwan berbagai disiplin ilmu, disamping
tugas pokoknya meningkatkan keterampilan
dalam segi teknik, taktik, dan strategi pertandingan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Taktik adalah suatu siasat atau pola pikir tentang
bagaimana menerapkan teknik-teknik yang telah dikuasai didalam bermain untuk
menyerang lawan secara sportif guna mencari kemenangan. Atau dengan kata lain
taktik adalah siasat yang dipakai untuk menembus pertahanan lawan secara
sportif sesuai dengan kemampuan yang telah dimilikinya.
No comments:
Post a Comment