Thursday, November 3, 2016

taktik olahraga

BAB I

PENDAHULUAN 

A.    Latar belakang

B.     Rumusan masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan taktik?
2.      Bagaimana tahap-tahap melatih taktik?
3.      Apa metode latihan taktik

C.    Tujuan

1.      Agar dapat menambah ilmu pengetahuan tentang melatih taktik
2.      Sebagai pedoman seorang pelatih



BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Taktik

Menurut Nossek (1983) yang dikutip oleh Djoko Pekik Irianto (2002: 90), taktik sebagai pengaturan rencana perjuangan yang pasti untuk mencapai keberhasilan dalam pertandingan.
Menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 90), taktik adalah siasat atau akal yang digunakan pada saat bertanding untuk mencari kemenangan secara sportif. Taktik selalu berubah-ubah disesuaikan dengan lawan yang dihadapi dan kemampuan timnya.
 Taktik adalah suatu siasat atau pola pikir tentang bagaimana menerapkan teknik-teknik yang telah dikuasai didalam bermain untuk menyerang lawan secara sportif guna mencari kemenangan. Atau dengan kata lain taktik adalah siasat yang dipakai untuk menembus pertahanan lawan secara sportif sesuai dengan kemampuan yang telah dimilikinya.

B.     Jenis – Jenis Taktik dalam Olahraga:

1.      Defense/bertahan.
2.      Transisi dari bertahan menuju menyerang.
3.      Offense/penyerangan.
4.      Transisi dari menyerang menuju bertahan.
Menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 90), jenis taktik dalam olahraga sebagai berikut :
a)      taktik perorangan, siasat yang dilakukan seorang pemain 
b)      Taktik beregu, siasat yang dilakukan beberapa pemain 
c)      Taktik tim, siasat yang dilakukan secara kolektif oleh pemain dalam satu tim 
d)     Taktik penyerangan, usaha untuk memenangkan pertandingan secara ofensif 
e)      Taktik beregu, usaha untuk menghindari kekalahan dengan  cara defensif
Sedangkan menurut Sucipto, dkk (2000: 43), berdasarkan penggunaannya, taktik dibedakan menjadi :
a.       Taktik individu          
Taktik individu diterapkan oleh individu atau pemain dalam menghadapi situasi-situasi dalam permainan, seperti : 
a)      Mengambil inisiatif kapan bola harus ditendang, dikontrol, dilindungi, diumpan, digiring, dan dikeluarkan dari lapangan permainan
b)      Mengambil inisiatif kemana bola akan diumpan pada saat dilakukannya tendangan gawang, tendangan sudut, tendangan bebas langsung/tidak langsung, dan lemparan ke dalam 
b.      Taktik unit      
Taktik unit diterapkan oleh tiap-tiap unit permainan (belakang, tengah, dan depan) dalam menghadapi situasi-situasi dalam permainan seperti : 
a)      Mengambil inisiatif dalam mengambil tendangan penjuru.
b)      Mengambil inisiatif untuk menjebak offside pada lawan 
c)      Mengambil inisiatif untuk melakukan tipuan-tipuan pada waktu dilakukannya tendangan bebas langsung/tidak langsung 
c.       Taktik beregu 
Taktik beregu diterapkan oleh regu/tim dalam menghadapi situasi-situasi dalam permainan, seperti :
a)      Mengambil inisiatif untuk memancing lawan supaya memperlambat tempo permainan atau mempercepat tempo permainan.
b)      Mengambil inisiatif untuk memancing lawan supaya naik/tidak menarik mundur di daerah pertahanan.
c)      Mengambil inisiatif untuk mengubah pola permainan pada saat unggul atau pada saat ketinggalan skor.

C.    Ciri-cirinya

1.      Mengembangkan daya nalar, kreatif dan pengambil keputusan yang tepat.
2.      Menganalisis kesiapan fisik, teknik dan mental agar lawan melakukan apa yang dikehendaki.
3.      Mencari kemenangan secara efektif dan efisien
4.      Memantapkan mental juara.
5.      Mengantisipasi kekuatan dan kelemahan lawan.

D.    Tahap melakukan taktik

Ada empat tahapan melakukan taktik yakni :
1.      Tahap persepsi (percaption)
Persepsi merupakan hasil pengawasan pada waktu pertandingan berlangsung persessi memperluas konsentrasi pengamatan lawan dangan tindakan-tindakan lain yang berhubungan dengan tempat atau posissi dan pasanganya.Konsentrasi sangat di perlukan pada tahap ini sebab sebelum mengambil tindakan seseorang atlet harus mengamati kinerja lawan dan kondisi lingkunganya.
2.      Tahap analisis (Analysis)
Analisisis di lakukan terhadap gerakan-gerakan yang di peroleh dari pengamatan pada tahap persepsi .Analisis yang benar merupakan syarat pemecahan yang berhasil terhadap pelaksanakan tugas-tugas bertaktik yang tepat.
Hal tersebut tergantung kepada daya fikir, proses mental, maka seorang atlet di tuntutmemiliki intelegensi yang cukup. sebab dalam waktu yang singkat harus mampu menganalisis dan segera mememcahkan masalah dalam pertandingan.
3.      Tahap penyalesaian secara mental ( mental solution)
Tahap ini di lakukan berdasarkan hasil pengamatan dan analisis terhadap situasi pertandingan. Tujuan mental solution yaitu untuk menentukan cara pemecahan yang  paling efisisen, dengan memperhitungkan resiko yangb terjadi.
4.       Tahap penyelesaian motoris ( moto solution)
Pemecahan secara motorik merupakan langkah akhir dari melakukan taktik, keberhasilan pada tahap ini sangat di tentukan oleh keterampilan yang di miliki oleh etlet.jika psda tahap atlet ini gagal maka, yang bersangkutan harus melakukan evaluasi untuk selanjutnya melakukan tahap taktik pada situasi yang lain.Tahapan bertaktik di lakukan dalam waktu sangat singkat situasi yang selalu berubah.
Maka faktor pengalaman bertanding akan sangat menentukan keberhasilan memilih taktik. Tidak jarang seorang yangkalah secara fisik dan   namun mampu memenagka pertandingan oleh karena ia mampu menerapkan taktik yang sangat jitu.

E.     Metode latihan taktik

1.      Petunjuk teoritik
Petujuk teoritik berkaitan dengan dengan pemberian pengetahuan tentang  ke giatan olahraga yang relavan dengan taktik, di ajarkan sesuai dengan peraturan permainan dan pertandingan, terutama taktik khusus yang berkaitan dengan cabang olahraga tersebut.
Dengan demikian seorang olahragawan memiliki kesempata untuk mempelajari lawan, dapat menyasusuwaikan dengan situasi iklim dan lapangan yang di pakai dan lainya.
Berbagai pendukung yang dapat di manfaatkan antara lain :
a.       Optik
b.      Seketsa
c.       Papan magnetik
d.      Filem dan
e.       Rekaman vidio.
2.      Pengetahuan praktis
Latihan akan melengkapi ke seluruhan penampilan  ketrampilan secara progresif yang di mulai dari intruksi dari teoristik yang sederhana ke yang komplek, dari yang sudah ke yang sudah mengetahui atu yang belum dan yang panting ke yang kurang penting.
Metode pelatihan pengetahuan praktis ada dua cara yakni :
a.       Kombinasi latihan taktik dan pengembangan taktik.
Cara ini di lakukan serempak,misalnya latihan teknik passing atas dan smash dalam bola voli di kerjakan bersamaan dengan taktik 3-2-1.
b.      Latihan taktik secara konplek
Cara ini dilakukan dengan memperbanyak kesempatan melakukan taktik dengan tanpa mengabaikan taknik, misalnya dalam situasi seorang pemain atau tim harus segera mengambil tindakan berdasarkan teknik atau taktik lawan.
Selain dengan metode tersebut latihan taktik perlu di tunjang melalui proses sosial, berlatih, bekerjasama, memahami tugas dan tanggung jawabnya, memahami kemampuan sendiri, kawan maupun lawan. dengan cara tersebut pegembangan kemampuan taktik akan bekerja secara optimal.
Taktik merupakan salah satu unsur/komponen yang menentukan pencapaian prestasi dalam kegiatan pembinaan olah raga prestasi dan latihan dengan tujuan untuk beradaptasi dengan situasi-situasi tertentu dalam pertandingan/kompetisi serta untuk melakukan tugas mandiri dan atau tim/regu .perbuatan (aksi) taktik di kelompokan ke dalam tiga fase yang menentukan semua isi/materi latihan taktik.
Fase pertama :
persepsi dan analisisi situasi pertandingan. Di sini yang berperan adalah kualitas dari pengamatan, selain itu tergantung dari pengalaman, konsentrasi, keadaan elemen kondisi fisik dan teknik pandangan
Fese kedua :
 pemecahan tugas-tugas teknik khusus secara nasional.untuk mencari tugas-tugas teknik secara optimal harus mempertimbngkan kekuatan dan kelemahan pihak lawan baik secara individual maupun tim.
Fese ketiga :
 pemecahan motorik dari tugas taktik. penemuan pemecahan motorik merupakan suatu pekerjaan yang sulit karenamelibatkan kemampun daya fikir.kemampuan fisik dan kemampuan taknik. kemampuan tersebut adalah merupakan hasil dari pengamatan dan analisis sertaproses berfikir yang intensip.
            Petujukan-petunjuk yang mendasar untuk pembinaan  dan latihan teknik relatif sulit di temukan karena tidak saling terkait dengan aksi-aksi taktik di seluruh cabang olahraga. Tujuan taktik menurut.
a.       Untuk memeperoleh pengetahuan-pengetahuan taktik,
b.      Untuk mendapatkan ketrepilan-ketrampilan taktik,
c.       Untuk mendapatkan kemampuan takti.
            Pegetahuan-pengetahuan taktik disini adalah pemahaman peratura-peraturan partandingan dan ketentuan-ketentuan pertandingan, selain itu, termasuk pengetahuan-pengetahuan dasar taktik seperti pengertian tongkat pada lari estafet pengertian posisisi enam dalam permainan bola volly. Aksi taktik tidak bisa di lakukan secara efektik apabila tidak di lakukan dangan tidak di dukung oleh pemahaman pelatih atau atlit terhadap peraturan dan ketentuan-ketentuan permainan dan pertandingan. Dasar-dasar pengetahuan taktik sebaiknya di berikan kepada atlet pemula dan pada pembinaan tingkat dasar.
            Ketrampilan-ketrampilan taktik merupakan proses aksi/tindakan motorik yang di pelajari melalui latihan dan juga melalui elemen otomatisasi dan gerakan. Dalam kaitan ini ketrampilan taktik identik dengan ketrampilan motorik atau ketrampilan olahraga.
Yang termasuk  dalam ketrampilan takti di sini adalah aksi-aksi taktik dalam bentuk rangkaian- rangkaian permainan, pergantian temo pada balap sepeda, atau ketrampilan-ketrampilan gerakan yang di gunakan saat bertemu dengan mitra tanding (sparingg partner).
            Sedangkan kemampuan taktik merupakan hasil pemahaman konsep atau rencanataktik yang sudah di latih secaraberulang-ulang dan direalisasikan dalam bentuk taktik secara efektif dalam pertandingan/kompetisi. Seorang atlet mempergunakan kemampuan taktiknya apabila dia dalam keadaan siap untuk menetapkan kemampuan-kemampuan motoriknya, ketrampilan motori, pengethuan taktik dan ketrampilan taktiknya dalam situasi pertandingan yang sebenarnya secara efektif.
 Pembinaan dan latihan merupakan suatu proses mengumpulkan pengalaman-pengalaman yang panjang, proses pembentukan secara sadar dan proses pengembangan kepribadian. Taktik dikembangkan secara bersamaan dengan taktik dan kondisi fisik, dan sangat tergatung dari kedua komponen tersebut. Oleh karena itu, di dalam pembinaan tingkat dasar perlu di berikan pengetahuan-pengetahuan taktik seperti krtentuan-ketentuan pertandingan dan peraturan-peraturan permainan.
Untuk mempelajari dan meningkatkan kemampuan tindakan taktik dalam proses pembinaan dan latihan taktik telah menyusun stimulus-stimulus latihan taktik dan terstuktur dan berfariasi sebagai berikut :
1.      Memberikan bimbingan sistematis terhadap perhatian dan konsentrasi
2.      Penerimaan informasi yang sangat penting dari lingkungan, kemudian menyusun dan memprosesnya.
3.      Penyusunan suatu perencanaan aksi secara rasional melalui pertimbangan situasi dan pertimbangan peluang yang dimiliki seta perkembangan situasi yang memungkinkan.
4.      Melakukan aksi yang sesuai dan melakukan adaptasi situasi yang berubah.
5.      Refleksi dan aksi yang di selesaikan, menilai, dan mengkritik setiap langkah-langkah aksi secara persial dan menyeluruh.      
Faktor penentu keberhasilan pembinaan taktik
Lahirnya seorang juara tidak dapat terlepas dari peranan pelatih. Atlit dengan bakat pembawaannya merupakan modal dasar lahirnya seorang juara. Persaingan ketat dalam olahraga dewasa ini telah melibatkan para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu. Sehingga untuk dapat memenangkan pertandingan tidaklah cukup bermodalkan bakat saja dan mutlak diperlukan bantuan dari berbagai disiplin ilmu dan pelatih adalah pemegang utamanya. Bakat sebagaimana telah disinggungkan dimuka merupakan variabel yang memungkinkan seseorang atlit mencapai prestasi tinggi dalam cabang olahraga tertentu. Bakat individu tidak akan berkembang apabila tidak diberi kesempatan berkembang. Dengan hanya memiliki bakat individu tidak akan berkembang mencapai prestasi puncak apabila tidak diberi perlakuan-perlakuan secara intensif dan benar. Sesuai teori konvergensi perkembangan individu akan ditentukan oleh faktor perlakuan swerta pengaruh-pengaruh dari luar.

Penampilan seorang atlit dapat ditinjau dari 4 dimensial:
1.      Dimensi kesegaran jasmani
2.      Dimensi keterampilan
3.      Dimensi bakat pembawaan fisik
4.      Dimensi psikologi
Maka dari itu seorang pelatih harus memperhatikan ke 4 hal tersebut, dan memerlukan kerjasama dengan ilmuwan berbagai disiplin ilmu, disamping tugas  pokoknya meningkatkan keterampilan dalam segi teknik, taktik, dan strategi pertandingan.

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Taktik adalah suatu siasat atau pola pikir tentang bagaimana menerapkan teknik-teknik yang telah dikuasai didalam bermain untuk menyerang lawan secara sportif guna mencari kemenangan. Atau dengan kata lain taktik adalah siasat yang dipakai untuk menembus pertahanan lawan secara sportif sesuai dengan kemampuan yang telah dimilikinya.

 
























No comments:

Post a Comment