Monday, March 6, 2017

digestivus anatomi

ANATOMI SISTEM DIGESTIVUS
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalahsistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
A.   MULUT
Mulut adalah rongga lonjong pada permukaan saluran pencernaan.Terdiri atas dua bagian.Bagian luar yang sempit, atau vestibula, yaitu ruang di antara gusi serta gigi dengan bibir dam pipih, dan bagian dalam, yaitu rongga mulut yang di batasi di sisi nyaoleh ruang maksilaris dan semua gigi, dan di sebelah belakang bersambung dengan awal faring.Atap mulut di bentuk oleh palatum, lidah terletak di lantai nya dan terkait pada tulang hioid.Di garis tengah sebuah membrana mukosa (frenulum ringuas) menyambung lidah dan lantai mulut.Di kedua sisi terletak papila sublingualis, yang memuat lubang kelenjar ludah submandibilaris.Sedikit eksternal dari papila ini terletak lipatan sublingualis, tempat lubang-lubang halus kelenjar ludah sublingualis bermuara.
Bibir terdiri atas dua lipatan daging yang membentuk gerbang mulut.Disebelah luar ditutupi kuliy dan di sebelah dalam ditutpi selaput lendir(mukosa).Otot orbikularis orismenutupi bibir;levatoranguli oris mengangkat,dan depresor anguli oris menekan ujung mulut.tempat bibir atas dan bawah bertamu membentuk sudut mulut.
Palataum (langit-langit) terdiri atas dua bagian,yaitu palatum keras yang tersusun atas tajuk-tajuk palatum dari sebelah tulang maksilaris,dan lebih kebelakang terdiri atas dua tulang palatum.dibelakang ini terletak palatum lunak,yang merupakan lipatan menggatung yang dapat bergerak dan yang terdiri atas jaringan fibrus dan selaput lendir.gerakannya dikendalikannya ototnya sendiri.ditengah palatum lunak menggatung keluar sebuah prosesus berbentuk kerucut,yaitu uvula.dari sini tiang-tiang lengkungan(feuses)melengkung kebawah kesamping kri dan kanan,dan diantara tiang-tiang ini terdapat linkapan rangkap otot dan selput lendir yang disebelah kanan dan liri memuat tonsil.
Pipi membentuk sisi berdaging pada wajah dan menyambung pada bibir mulai dari lipatan nasolobial,berjalan dari sisi hidung kesudut mulut.pipi dilapisi dari dalam mukosa yang mengandungf papila-papila.otot yang terdapat pada pipi ialah ototrbiksinato.
a.            GIGI
Gigi-geligi dan pengunyah.Terdapat kolompok gigi,yaitugigi sementara. Atau gigi sulung dan gigi tetap.Terdapat dua puluh gigi sulung, sepuluh pada setiap rahang. Dari tengah ke dua sisi berturut-turut dinamai: dua insisivua atau gigi seri, satu kinina atau gigi taring, dan dua molar atau graham. Gigi tetap lebih  banyak yaitu tiga puluh dua, enam belas pada setiap rahang. Dari tengah ke samping berturut-turut disebut: dua insivus, satu taring, dua premolar (graham depan), dan tiga molar (graham  belakang).
  Umum nya pada seorang bayi gigi pertama muncul pada umur enam bulan. Insisivus tengah pada rahang bawah yang pertama keluar, kemudian insisivus lateral. Molar pertama keluar pada kira-kira umur dua belas sampai lima belas bulan, gigi taring pada delapan belas bulan, dan akhirnya pada dua puluh bulan molar lain nya. Seorang anak berumur dua belas bulan biasa nya telah memiliki dulapan gigi, dua insivus tengah dan dua yang lateral pada kedua rahang. Pada umur dua tahun si anak telah memiliki gigi sulung yang lengkap. Pada umum nya gigi pada rahang bawah lebih dahul;u keluar dari pada gigi pasangan nya pada rahang    Gigi tetap mulai menggantikan yang sementarapada kira-kira umur enam tahun. Yang pertama keluar ialah sebuah molar di belakang gigi sementara di setia sisi, kemudian pada umur tujuh sampai delapan tahun keluar gigi insivus, pada umus sembilan sampai sepuluh tahun graham premolar, dan umur sebelas tahun gigi taring, pada kira-kira dua belas tahun graham molar ke dua dan terakhir graham bungsu.
  1. Lidah
Lidah terdiri dari otot yang dilapisi pada bagian atas dan samping dengan membrane mukosa.
Suplai darah  : arteria lingualis
Drainase limfe : menuju kelenjar limfe cervicalisInervasi : sensorik berada pada nervus lingualis (cranialis V) dan motorik berada pada nervus   hypoglossus (cranialis XII)
1)       Kelenjar ludah
Terdiri dari sel-sel pansekresi saliva, kelenjar ludah terdiri dari :
a)       Parotis (kanan dan kiri ) : kelenjar yang berbentuk baji tidak beraturan terletak di bagian depan, bawah dan belakang daun telinga. Ductus parotis keluar dari batas anterior, berjalan horizontalmelintasi pipi , menembus lemak dan muskulus buccinators, membuka di bagian dalam pipi di seberang gigi molar 2 atas.
b)       Submandibularis (kanan dan kiri) : terletak di bagian belakang dasar mulut tertutup di bawah angulus mandibula. Ductusnya berjalan ke depan pada dasar mulut membuka ke dalam mulut paad bagian samping lidah.
c)        Sublingualis (kanan dan kiri) : terletak di bawah membrane mukosa dasar mulut dan tertutup di bawah bagian depan lidah. Kelenjar ini memiliki sekitar 12 saluran kecil yang membuka ke dalam dasar mulut.

Saliva memiliki 3 fungsi :
a.       Memungkinkan makanan dikunyah oleh gigi dan dibentuk ke dalam bolus, gumpalan yang dapat ditelan.
b.       Ptyalin, enzim dalam saliva mengubah karbohidrat menjadi maltose.
c.        Melembabkan lidah dan bagian dalam mulut, memungkinkan lidah bergerak saat berbicara

C.   PARINX
Parinx  Adalah tabung fibromuskular yang melekat pada dasar tengkorak di atas dan berhubungan dengan esophagus di bagian bawah. Parinx  terdiri dari 3 bagian  yaitu laringofaring, nasofaring dan orofaringfaring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring( tenggorokan).
Parinx  berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan membran berotot (muskulo membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorang sampai di ketinggian vertebra servikalis ke enam, yaitu ketinggian tulang rawan krikoid, tempat faring bersambung dengan usofagus.
Nasoparing, terletak di belakang hidung.
Parinx orali, terletak di belakanng mmulut.
Parinx larigeal,  ialah bagian terendah yang terletak di belakang laring.
Di dalam faringt terdapat tujuh lubang-dua dari sakuran Eustakhius, dua bagian posterior lubang hidung (nares) yang berada di belakang rongga hidung, mulut, laring, dan usofagus.Struktur faring.Dinding faring tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan mukosa, dan lapisan berotot. Lapisan mukosa yang terletak paling dalam, bersambung dengan lapisan dalam hiding, mulut, dan saluran eustakhius.lapisan dalam pada bagian atas faring ialah epitelium saluran pernapasandan bersambung dengan epitelium hidung. Bagian bawah faring yang bersambung dengan mulut dilapisi epitelium berlapis.
Setelah makanan masuk faring, palatum lunak naik turun menutu nares fosterior, glotis menutup oleh kontraksi otot-otot nya, dan otot konstrikto faring menangkap makanan dan mendorongnya masuk usofagus.
Makanan berjalan dalam usofagus karena kerja parastaltik, lingklaran serabut otot di depan makanan mengedor dan yang di belakang makanan berkontraksi.

D.   ESOFAGUS
Esophagus Adalah tabung muscular dengan panjang sekitar 25 cm dan berdiameter 0,5 cm. esophagus dimulai di leher dan thoraks dan kemudian melalui crus sinistra diafragma memasuki lambung
a.    Di bagian depan            : trakea dan kelenjar tiroid, jantung, diafragma
b.    Di bagian belakang       : columna vertebralis
c.    Pada setiap sisi              : paru dan pleura
Komposisi esophagus :
a)       Lapisan dalam membrane mukosa.
b)        Lapisan submukosa yang tebal, mengandung kelenjar mucus.
c)       Lapisan otot serat longitudinal dan sirkular.
d)       Lapisan fibrosa di bagian luar

E.   LAMBUNG
Lebar dan merupakan bagian yang dapat sangat berdilatasi dari saluran cerna.Lambung bervariasi dalam bentuk tergantung dari jumlah makanan di dalamnya, adanya gelombang peristaltic, tekanan dari organ lain, respirasi dan postur tubuh.Lambung biasanya memiliki bentuk J dan terletak di kuadran kiri atas abdomen. Lambung memiliki :
1.          Permukaan anterior dan posterior
2.          Curvature minor pada sisi kanan
3.          Curvature mayor pada sisi kiri
4.          Orificium cardia tempat tempat esophagus bergtabung
5.          Fundus: kubah di atas tingkat orificium cardia, normal diisi oleh gelembung udara
6.          Corpus           :bagian terbesar lambung
7.          Canalis pyloricus :tabung sempit di bawah corpus
8.          Lubang pylorus : ke dalam bagian pertama duodenum.
a.    Struktur Lambung
1)       Membrane mukosa : vascular, merah, membentuk lipatan dan terdapat jutaan lubang duktus beberapa jenis kelenjar
2)       Lapisan submukosa : jaringan longgar areolar
3)       Lapisan  muscular   : serat otot sirkular, oblik, dan longitudinal
4)       Lapisan peritoneal

Suplai darah berasal dari arteria gastric, dari arteria coeliaca dan percabangannya, berjalan sepanjang curvature mayor dan minor di antara lipatan peritoneum dan memberikan percabangan pada kedua sisi lambung.
b.    Fungsi lambung
1)          Bertindak sebagai ‘’hopper’’ berisi makanan di dalam kantong dan mengeluarkannya secara bertahap  ke dalam usus
2)          Meneruskan pencernaan makanan sampai pada tahap dimana pencernaan  lebuh lanjut dapat terjadi di dalam usus
3)          Menyekresi  ‘’faktor intrinsik’’  yang dibutuhkan untuk absorbsi vitamin B.

c.       Cairan lambung
Adalah cairan encer yang disekresi oleh kelenjar dan sel-sel membrane mukosa lambung. Cairan ini terdiri dari :
1)          Asam hidroklorida
2)          Pepsinogen
d.       Sekresi cairan lambung
1)          Fase serebral
2)          Fase gastric
3)          Fase intestinal.

F.    USUS HALUS
Usus halus Adalah bagian saluran cerna di antara lambung dan usus besar.Bagian usus halus terdiri dari : duodenum, jejunum, ileum.


a.    Duodenum
Adalah saluran berbentuk C, panjang sekitar 25 cm, pada bagian belakang abdomen, mengitari caput pancreas. Duodenum diambarkan menjadi 4 bagian
Bagian I    : berjalan ke kanan
Bagian II   : berjalan ke bawah
Bagian III : berjalan mendatar ke kiri dan ke depan vena cava inferior dan aorta.
Bagian IV : berjalan ke atas bersambungan dengan jejunum.
Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari. Duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.
b.    Jejunum dan Ileum
Jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Panjangnya sekitar 2,5 meter. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.
Ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Ileum memiliki panjang sekitar 3,6 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
c.    Fungsi usus halus
-         Sekresi cairan usus
-         Menerima empedu dan getah pancreas
-         Pencernaan makanan, getah usus dan pancreas mengandung enzim
-         Absorbs air, garam, dan vitamin
-         Gerakan isi usus sepanjang usus oleh kontraksi segmental pendek dan gelombang rush yang menggerakkan isi sepanjang usus lebih cepat.
d.    Struktur
-         Membrana mukosa
-         Plak peyeri
-         Lapisan submukosa
-         Lapisan muscular
-         Peritoneum.

G.   USUS BESAR
Panjang usus besar bervariasi, berkisar sekitar 150 cm. dapat dibedakan dari usus halus dengan ukurannya yang lebih besar dan adanya taenia coli dan appendices epiploicae. Usus halus terdiri dari :
1.             Caecum,: kantong lebar, terletak pada fossa iliaca dextra
2.             Appendiks : tonjolan seperti cacing dengan panjang sampai 18 cm dan membuka pada caecum pada sekitar 2,5 cm dibawah katup ileosekal.
3.             Colon ascendens : membentang dari caecum pada fossa iliaca dextra ke sisi kanan abdomen sampai flexura colica dextra di bawah lobus hepatis dexter.
4.             Colon transversum : pada flexura colica dextra colon membelok ke kiri dengan tajam dan menyilangi abdomen sebagai colon transversum dalam lengkungan yang dapat menggantung lebih rendah daripada umbilicus, dan naik pada sisi kiri berakhir pada flexura colica sinistra di bawah lien.
5.             Colon descendens : pada flexura colica sinistra, colon membelok kembali berjalan ke bawah paad sisi kiri abdomen sampai tepi pelvis, tempat colon berlanjut sebagai colon sogmoid.
6.             Colon sigmoid : memiliki beberapa lengkungan di dalam pelvis dan berakhir pada sisi yang berlawanan dengan pertengahan sacrum tempatnya berhubungan dengan rectum.
7.             Rectum : memiliki panjang 12 cm dan mendapat namanya karena berbentuk lurus atau hampir lurus.
8.             Canalis analis : memiliki panjang sekitar 3 cm, berjalan ke bawah dan ke belakang dan berakhir pada anus.
a.    Struktur Anus
-         Membrane mukosa
-         Lapisan submukosa
-         Lapisan muscularis
-         Peritoneum
b.    Fungsi Colon :
-         Pemeriksaan feses
-         Sigmoidoskopi: pemeriksaan visual membrane mukosa colon melalui sigmoidoskopi
-         Proktoskopi : pemeriksaan visual membrane mukosa rectum melalui proktoskop enema barium dan pemeriksaan sinar x.

H.  REKTUM
Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.
I.       ANUS (ANI)
Anus merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan. Dari lubang ini, sisa sisa makanan yang tidak dicerna dikeluarkan dari dalam tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Pada anus terdapat dua macam otot, yaitu:
-              Otot sphincterani internus (otot yang tidak dipengaruhi kehendak / otot polos)
-              Otot sphincterani eksternus (otot yang dipengaruhi kehendak / otot lurik)
Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus.

Proses pengeluaran feses di defekasi. Setelah rectum terenggang karena terisi penuh, timbul keinginan untuk defekasi. Dengan kontraksi otot sphincterani eksternus, defekasi dapat ditahan tetapi dalam waktu yang tidak terlalu lama.

No comments:

Post a Comment